asyiiiik!!!!!!

asyiiiik!!!!!!
asyiiiik!!!!!!

Selasa, 16 Februari 2010

Ngentot Intan Kembang SMA

Suatu siang saya jalan-jalan kepusat perbelanjaan buat refresing. Ya,liat-liat cewek cantik. Begitu aku lagi liat kiri kanan, eh.. tak taunya seseorang menubrukku. Cewek ini sepertinya habis belanja banyak dan terburu-buru hingga tak tahunya menubruk orang.

Begitu bertabrakan, saya langsung membantunya memberesi barang-barang miliknya yang berserakan. Tidak lupa kuucapkan permintaan maafku padanya karena tak sengaja menabraknya. walau sebenarnya dialah yang harus minta maaf padaku.

"Maaf mbak tidak sengaja nih." kataku padanya.
"ya…nggak apa-apa lagi. Oya.. kamu Randy kan…." katanya padaku.
"iya, saya Randy. Dan mbak siapa ya? kok tahu nama saya?"
"kamu nggak ingat sama aku ya. teman SMA kamu yang suka jahilin kamu." katanya padaku.
"siapa ya. em, maaf Intan yach. SiBunga SMA"
"Tepat sekali. tapi tadi kok kamu panggil aku mbak seh?"
"Sorry deh. abis saya nggak tau siapa kamu"
"kenapa? lupa ya sama aku. atau emang udah dilupain ya"
"ya, gimana ya, kamu keliatan cantik banget. beda dengan yang dulu." kataku sedikit memujinya.
"akh kamu. biasa aja" katanya sambil tersipu malu.
"oh ya. ke kafe yuk. buat ngerayain pertemuan kita ini"
"ok deh. tapi kamu yang traktir aku ya. abis aku lagi bokek nih" kataku padanya.
"ya, nggak masalah lagi. yuk.."

Aku dan Intan pergi ke kafe langgananya Intan. Sampai disana, kami memilih meja yang paling pojok. Suasana di dalam kafe saat itu sangat sejuk dan nyaman. membuat orang yang berada didalamnya betah untuk duduk berlama-lama.

"Gimana kabar kamu sekarang Ran. udah berkeluarga ya" tanya Intan padaku.
"Saya seh baik-baik aja. masih sendiri, masih kepengen bebas"
"kalau kamu gimana. udah bekeluarga ya" tanyaku padanya.
"aku udah married. sudah 3 tahun"
"asyik donk. trus mana suami kamu? kok pergi sendirian? nggak takut digodain sama lelaki iseng"
"ah kamu. lakiku lagi ada urusan bisnis katanya. eh ayo makan. kok didiamin aja nih"
kamipun akhirnya menyantap hidangan yang telah tersedia. Habis makan, kami jalan-jalan dan pulang kerumah masing-masing.

Beberapa hari kemudian, Intan mengirim SMS ke HP ku. isinya mengajakku untuk main kerumahnya. SMS-nya saya balas dan saya tanyakan dimana alamat rumahnya. Beberapa menit kemudian Intan membalas SMS-ku dan menyebutkan alamat rumahnya.

Saya berangkat kerumah Intan-sibunga SMA. Tak lama kemudian saya sampai didepan rumah mewah. Kubaca kembali alamat yang diberikan oleh Intan dan kucocokkan dengan nomor rumah yang tertera didepan pintu, pass, memang benar ini rumahnya. Kutekan bel yang ada didepanku. Beberapa saat kemudian pintu pagar terbuka dengan sendirinya. Saya masuk, pintu pagarpun ikut tertutup dengan sendirinya. Saya berjalan menuju teras depan dan Intan telah menungguku disana.

"Hii, gimana kabar kamu." sapanya padaku.
"Baik saja. kamu gimana kok sepi amat seh? pada kemana nih"
"iya nih nggak ada siapa-siapa dirumah. jadi kesepian. makanya aku undang kamu kesini buat nemenin aku"
"nggak salah nih, ntar suami kamu marah lagi"
"ah, nggak apa-apa. dia lagi di LN sekarang"
"yuk masuk. kita ngobrol didalam aja deh"

Kamipun masuk kedalam rumah. Wah, benar-benar mewah nih rumah. semua perabotannya sangat mengagumkan.
"mari, silahkan duduk.jangan malu-malu. anggap aja seperti di rumah sendiri"
"Thanx." dan sayapun duduk
"oya, mau minum apa nih. panas, dingin atau yang hangat" kata siNyonya rumah.
"jadi bingung nih milihnya" kataku padanya.
"ya, kalau yang panas, teh sama kopi trus kalau mau yang dingin ada soft drink" balas si Intan
"trus kalau saya milih yang hangat gimana" tanyaku lagi.
"ya…ada deh" kata rani sedikit genit.
"ok deh, kalau gitu saya minta yang hangat aja deh "kataku coba menggodanya.
"ah kamu ini bisa aja. ntar kalau aku kasih kamu nggak susah nanti"
"ya, tergantung yang ngasih donk"

Intan bangkit dari duduknya."bentar ya, aku ke belakang dulu"
Ia pergi meninggalkanku diruang tamu yang mewah itu. Intan kembali lagi ke ruang tamu dengan membawa dua gelas jus orange. Dia meletakkannya di atas meja.

"Lho. tadi katanya yang hangat kok yang itu seh" kataku padanya.
"yang hangat ntar. so pasti aku kasih deh"

Akupun duduk kembali.
"Tan rumah kamu bagus banget deh. so pasti kamu bahagia dong dengan suami kamu."
"ah, siapa bilang. dari luarnya aja aku keliatan bahagia" katanya mulai serius.
"memang semuanya aku punya. tapi khan itu nggak menjamin aku bahagia"
"bayangin aja deh, dalam satu bulan, palingan suamiku 3 hari ada di rumah"
"selebihnya, ya kesana kemari ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu. jadi kamu bisa bayangin deh. betapa aku sangat kesepian.."

Intan mulai menceritakan semua keluhan yang ada dalam dirinya. Saya mencoba memahami setiap jalan ceritanya sambil sesekali mataku nakal melirik bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan sekali. Saat itu, Intan mengenakan kaos yang cukup ketat sekali sehingga mencetak seluruh lekuk tubuhnya yang sangat indah itu. Di balik kaos ketat lengan pendek itu, sepertinya Intan tak mengenakan Bra. itu terlihat dari tonjolan kecil dipuncak dadanya yang padat dan berisi. Berlahan terasa sesuatu bergerak nakal dari balik celana yang saya kenakan.

Intan bangkit dari duduknya dan pindah disampingku. Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.
"Dy, aku kangen banget deh sama kamu." katanya padaku
"O, ya" kataku padanya.
"iya nih. apalagi sama." katanya terputus.
"sama apa seh Tan..."
"sama... sama ini nih." katanya sambil meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.

Kontan saja aku terkejut mendengar penuturannya yang begitu spontan. walau sebenarnya saya juga menginginkannya.
Karena tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku, Intan tak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku. malah sebaliknya dia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.

Perlahan, mukaku dan muka Intan makin mendekat. Intan memejamkan matanya sambil merekahkan bibirnya padaku. Kukecup bibirnya yang merah itu. Mulutku bermain dimulutnya yang mungil dan seksi. Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya. Intan sangat bergairah sekali menyambut ciuman bibirku dibibirnya.

Sementara itu tanganku tak tinggal diam. Kucoba meraba dua bukit kembar yang tumbuh didadanya. Begitu hangat, padat dan berisi, Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Intan. Dua puncak dadanya yang mulai mengeras tak luput dari remasan tanganku. Dan tangan Intan semakin liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai mengeras.

Intan beranjak dari tempat duduknya. Berlahan ia mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya. Hingga akhirnya tak sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya. Kuperhatikan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Begitu sangat sempurna sekali. Dua gundukan bulat putih mulus menggantung didadanya. ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu hitam yang lebat menandakan kalau Intan type wanita haus seks.

Intan kembali duduk bersimpuh dihadapanku. Kali ini dia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan. Begitu celanaku terbuka, nongollah batang kontol ku yang mulai mengeras di balik celana dalamku. Namun tak berselang lama celana dalamkupun telah terbuka dan tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur.

Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kontolku. Lama kelamaan ukurannya makin membesar. Intan mulai menjilat ujung kepala penisku. Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kontol ku hingga sampai kedua buah biji pelerku. Beberapa saat lamanya Rani menikmati batang kontolku dengam ciuman-ciuman yang sangat menggetarkan persendianku. Sementara kedua tanganku meremasi kepalanya. Hingga sesuatu terasa berdenyut dibatang kontol ku Sesuatu yang ingin muncrat dari ujung kepala penisku. Aku semakin kuat menjambak rambutnya Intan dan menekannya kedalam hingga ujung kepala penisku menyentuh ujung tenggorokannya.

"Akhhh..Tan..aku mau keluar nih" erangku padanya
Beberapa detik kemudian spermaku tumpah didalam mulutnya Intan. Tanpa merasa jijik sedikitpun Rani menelan setiap tetes spermaku. Dan sambil tersenyum, Intan menjilati sisa- sisa sperma yang masih tersisa dibatang kemaluanku.

Beberapa saat kami istirahat setelah aku mencapai orgasme yang pertama. Kemudian aku berdiri dan mengangkat tubuh montok Intan dan merebahkannya diatas sofa yang empuk. Kini tiba saatnya bagiku untuk memulai babak permainan berikutnya. Saya membuka kedua kaki Rani lebar-lebar. Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar. Dengan penuh nafsu, saya menjilati setiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu. Intan menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit perutnya yang ramping.

Intan merasakan dirinya seolah terbang kesorga kenikmatan saat ujung-ujung lidahku mengelitik organ-organ sensitifnya. Ia melupakan sejenak bayangan suaminya yang saat ini sedang berada di luar negri. Baginya, kenikmatan yang kuberikan padanya tak ada bandingnya dengan limpahan materi yang diberikan oleh suaminya. Desahan, erangan dan jeritan Intan makin menbuatku bersemangat menusuk-nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku.

"Sayang. cepet dunk masukin punyamu kememek aku. udah nggak kuat nih"rengeknya padaku.

Akupun memenuhi permintaan Rani yang sudah tidak tahan menunggu batang kontolku yang tegang dan mengeras untuk masuk kedalam vaginanya Intan.
Saya memegang batang kontolku dan mengocoknya sebentar kemudian mengarahkannya kelubang vagina Intan. Terjadilah hubungan ngentot saya dan Intan.

Aku mulai maju mendorong pantatnya Intan. Beberapa kali kucoba selalu meleset. Mungkin karena ukuran kontol ku yang cukup besar hingga sulit untuk menembus lubang vaginanya yang rapet. Namun setelah beberapa kali mencoba, akhirnya batang kontol ku masuk menembus lubang memeknya Intan. Tanpa membuang waktu lagi, kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Rani. Ngentot Dengan penuh nafsu, Intan menikmati gerakan Penisku yang maju mundur mengentot vaginanya. Desiran dan desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu. Intan mengimbangi gerakanku ngentot Intan dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu.

Sekitar ngentot tiga pulu menit berlalu, Intan merasakan akan mencapai klimaks. Intan mengangkat pantatnya dan menggelinjang hebat. Wajahnya berubah ganas, matanya mendelik saat puncak kenikmatan itu datang. Saya tahu kalau Intan akan mencapai klimaknya. Kupercepat gerakan pantatku mengentot vaginanya sampai akirnya puncak kenikmatan datang. Intan mendekap erat tubuhku, Vaginanya berkedut-kedut menjepit batang kejantananku. Cairan hangat dan kental merembesi dinding vagina Intan. Orgasme yang beruntun telah dialami Intan si bunga SMA.

Untuk beberapa saat, kubiarkan Intan menikmati sisa -sisa orgasme ngentotnya, sebelum kami melanjutkan permainan ngentot yang berikutnya. Perlahan Intan bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa empuk itu. Sayapun duduk disampingnya. Tanganku singgah digundukan vagina yang ditumbuhi rambut halus itu. Kubelai perlahan untuk membangkitkan kembali gairah wanita cantik yang ada disampingku ini. Perlahan terdengar desahan lembut dari mulut Intan. Sementara itu mulutku tak lepas dari dua puncak mungil didadanya.

Merasa sudah tepat saatnya bagiku untuk menuntaskan permainan ini, kuangkat Intan dan kududukkan ia diatas pahaku. Posisinya ngentot kini tepat berada diatas pangkuanku, sehingga dua buah dadanya yang padat membusung tepat berada didepan mulutku. Kugosok-gosok ujung penisku kemulut vaginanya. Kutekan ujung penisku hingga amblas masuk kedalam Vaginanya. Kudiamkan perlahan, kunikmati beberapa saat kontolku bersarang dalam memeknya Intan.

Perlahan kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya, ngentot Intan. Gerakanku makin lama semakin cepat membuat tubuh Intan bergoyang-goyang diatas pangkuanku. Terdengar erangan kenikmatan dari mulut Intan, menikmati permainan ngentot ini. Beberapa kali ia harus memekik kecil tak kala penisku yang makin membesar menyentuh ujung rahimnya. Sementara dua buah gundukan didadanya bergoyang-goyang tak karuan. Kedua tanganku meraih dua gundukan itu dan meremasnya berlahan.

Beberapa menit kemudian terasa sesuatu menyesak dalam batang kontol ku. Mungkin tiba saatmya bagiku untuk orgasme. Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan, saya dan Intan mencapai orgasme. Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan vagina Intan. Beberapa saat kemudian Intanpun menyusul. Cairan hangat merembesi dinding Vaginanya yang hangat itu. Aku memcabut batang kontol ku dari dalam vaginanya Intan.
Dengan cepat Intan jongkok diselangkanagnku dan menjilat sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku.

Sesaat kemudian Intan tersenyum padaku. Senyum penuh kepuasan yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya tersayang. Saya bangkit dan mengenakan kembali pakaianku. Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Sayapun pamit pada Intan.

Begitulah cerit ngentot pertamaku dengan intan. Dan terus berlanjut hingga sekaran

2 komentar: