asyiiiik!!!!!!

asyiiiik!!!!!!
asyiiiik!!!!!!

Sabtu, 20 Maret 2010

Kenikmatan Pesta Seks

Namaku Nadya. Aku adalah gadis keturunan chinese yang berkulit kuning langsat. Badanku tidak terlalu tinggi hanya sekitar 155 cm dan berat 45 cm. Payudaraku berukuran sedang, sekitar 34B. Usiaku sekarang 22 tahun dan aku tinggal di pinggiran kota Jakarta
Aku sebenarnya bukanlah wanita penggoda. Cuman aku sering mendengar dari teman-teman kuliahku bahwa aku termasuk cewek yang berpenampilan sexy dan sering membuat para cowok turun naik jakunnya. Terlebih aku suka memakai kaos longgar, sehingga jika aku menunduk sering terlihat gundukan payudaraku yang terbungkus bra hitam kesukaanku.
Di rumahku sendiri, setiap habis mandi, aku selalu hanya membungkus tubuhku menggunakan kimono mandi warna biru muda berbahan handuk. Seringkali karena habis tersiram air yang dingin, membuat puting susuku tercetak di balik kimono. Kamar mandiku sendiri terletak di ruang tamu, dan sering pada saat aku mandi, pacar ciciku datang sedang ngapelin ciciku. Walau aku tidak pernah berpikiran ngeres, tapi sering aku melihat pacar ciciku menelan ludah jika melihat aku habis mandi hanya berbalut kimono itu.

Ayahku adalah seorang penyalur TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Sering kali ada TKI baik pria maupun wanita menginap di rumah sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Hari Minggu kemarin papa baru saja membawa pulang 3 orang TKI pria berusia sekitar 20 tahunan yang kuketahui bernama Maman, Yadi, dan Mulyo. Mereka bertiga orang desa yang bertubuh kekar dan berkulit gelap. Mereka sedang menunggu akan berangkat ke Malaysia.
Pagi itu hari Senin, aku sendirian di rumah bersama ke 3 orang calon TKI itu. Mamaku sedang pergi ke Jakarta bersama papaku ada keperluan mendadak. Sementara ciciku pergi bersama pacarnya entah kemana.
Aku waktu itu habis beraerobik ria di rumah, dan kemudian ingin mandi. Seperti biasa kubawa saja kimono biruku ke kamar mandi. Dan setelah aku beberapa saat aku selesai mandi, maka kubalut tubuh telanjangku itu dengan kimonoku tanpa apa-apa lagi di baliknya.
Kemudian aku berjalan ke halaman belakang hendak menjemur pakaian dalam yang baru kupakai semalam untuk tidur. Kulihat para TKI itu sedang menikmati sarapan pagi. Mereka menyapaku ramah.
Kulihat mereka memandangiku saat aku memeras BH hitam dan celana dalam kuningku yang sexy itu. Sebenarnya aku risih juga dilihatin begitu, tapi aku pikir tanggung, sebentar lagi aku akan kekamar untuk ganti pakaian. Maka aku kemudian menjemur pakaian dalamku itu. Pada saat aku berjinjit untuk menaruh pakaian dalamku di jemuran, tak terasa kimonoku sedikit tertarik ke atas, padahal kimono itu hanya sepaha. Maka, tak elak lagi, bulu bulu vaginaku yang tidak tertutup itu sedikit kelihatan membuat mereka melotot.
Tapi aku tak menyadari hal itu, kemudian aku berbalik dan masuk ke kamar. Kamarku sendiri ada jendela besar ke halaman belakang. Aku ingat ada para TKI itu, maka korden aku tutup, namun rupanya tidak tertutup rapat dan masih bisa kelihatan dari halaman belakang.
Aku melepas kimonoku, dan mulai melotioni tubuh telanjangku ini. Aku tak sadar ada 3 pasang mata yang melotot memandangi tubuh telanjangku ini. Beberapa saat kemudian aku baru sadar saat melihat bayangan di cermin. Maka aku berteriak dan segera menutup payudara dan kemaluanku dengan tangan.
Ketiga TKI itu segera lari dan masuk ke kamarku yang memang tak pernah kukunci. Aku kaget melihat mereka bertiga masuk ke kamarku.
“Non, kami sudah melihat tubuh non yang mulus itu. Sebaiknya non tidak usah melawan karena di sini tidak ada siapa-siapa lagi ” kata Mulyo cengengesan. Aku masih berusaha galak dan menyuruh mereka keluar.
Namun Maman dan Yadi segera maju dan memegangi tanganku. Kemudian aku mereka banting di ranjang. Aku kemudian berpikir daripada aku melawan malah mendapat celaka, maka lebih baik aku pasrah saja dan tidak melawan.
“Sabar-sabar, jangan pada main kasar gitu donk. Saya kan belum pernah gituan.. pelan2 kek” tegurku.
Mereka kemudian tidak lagi beringas, dan mendekatiku. Maman segera memelukku dan menciumi bibirku dengan ganas. Mula-mula aku berusaha menolak bibirnya yang bau itu, namun saat Yadi mulai menjilati payudaraku, dan Mulyo mulai mengelus-elus bibir vaginaku dengan tangannya yang kasar itu, aku mulai terangsang dan bibirku mulai membuka untuk membalas serbuan bibir Maman yang tangannya sibuk meremasi pantatku yang bulat itu.
Tanganku mulai meraba-raba celana mereka. Dan Yadi berinisiatif membuka celananya dan menyodorkan kontolnya yang lumayan besar itu ke tanganku. Aku agak kaget melihat kontol pria sebesar itu. Aku sudah sering melihat kontol milik pacar-pacarku namun tidak ada yang sebesar itu. Apalagi Maman dan Mulyo menyusul bugil. Ternyata kontol mereka begitu besar.
Aku sempat ketakutan, namun dengan halus, Mulyo memegang tanganku dan menaruhnya di batang penisnya. Akupun perlahan mulai mengelus penisnya. Maman melanjutkan menyusu di payudaraku yang montok itu.
Aku yang sudah makin terangsang, mulai bergantian menjilati batang penis Mulyo dan Yadi secara bergantian, sementara Maman kini mulai menjilati klitorisku yang memerah.
Tiba-tiba aku merasa ingin pipis dan akhirnya keluar cairan banyak dari vaginaku. Ketiga cowok itu segera saja berebut menjilati vaginaku sampai aku kegelian.
Yadi kemudian menelentangkan aku di ranjang. Aku merasa inilah saatnya aku akan kehilangan keperawananku. Saat Yadi menempelkan kepala kontolnya yang besar itu di bibir vaginaku aku sempat berusaha menolaknya. Namun dari belakang Mulyo mendorong Yadi sehingga kontolnya langsung amblas ke memekku. Aku menjerit kesakitan.
Namun Mulyo segera berinisiatif menjilati puting payudaraku sehingga aku kegelian. Yadi sendiri perlahan mulai menarik majukan kontolnya sehingga aku merasakan kegelian yang amat sangat di lubang vaginaku. Terasa kontolnya memenuhi lubang vaginaku.
Tiba-tiba sambil memelukku, Yadi menggulingkan aku sehingga aku berada di atasnya. Mulutnya segera menyerbu ke puting payudaraku yang menggantung bebas. Belum sempat aku berpikir tiba-tiba dari belakang Mulyo menyodokkan kontolnya yang besar itu ke dalam lubang anusku. Aku yang berteriak kesakitan, segera disumpal mulutku dengan kontol Maman samai aku nyaris muntah.
Kini dalam keadaan menelungkup, ketiga lubangku sudah dimasuki kontol yang berbeda. Namun aku merasakan sensasi yang luar biasa. Seluruh tubuhku serasa dilolosi. Aku mengalami orgasme sampai 3 kali.
Akhirnya aku merasa ingin orgasme lagi, dan bersamaan dengan orgasmeku, kurasakan Yadi menyemprotkan banyak sekali spermanya di dalam memekku. Kemudian aku jatuh lunglai di pelukan Yadi.
Mulyo kemudian segera menarikku duduk di pangkuannya sambil kontolnya masih menancap di lubang anusku. Dari belakang ia meremas-remas payudaraku yang berguncang-guncang. Maman yang belum klimaks, segera menyodokkan kontolnya ke dalam vaginaku yang nganggur itu.
Aku benar-benar sudah merasa kepayahan, hingga akhirnya aku merasa ingin keluar lagi. Tak lama kemudian aku benar-benar tak tahan lagi dan akhirnya aku menyemprotkan cairan orgasmeku yang kelima. Maman tak lama kemudian menyusul menyemprotkan maninya di dalam memekku.
Mulyo rupanya memang yang terkuat di antara mereka. Dia belum keluar, sehingga dia kemudian menunggingkan aku dan kontolnya pindah ke vaginaku. Dari belakang aku disodoknya sambil tangannya memeras-meras payudaraku.
15 menit kemudian dia akhirnya mencapai klimaks dan aku pun juga mencapai orgasmeku lagi. Kami berempat akhirnya lunglai di atas ranjang.
Kulihat jam, ternyata sudah hampir 2 jam kami melakukan pesta sex. Aku kemudian mengajak mereka untuk mandi bersama karena aku khawatir sebentar lagi papa mamaku pulang. Kemudian kami berempat mandi bersama. Di kamar mandi ketiga laki-laki itu selalu berebutan untuk menjamah tubuhku yang mulus ini.
Sungguh pengalaman ini tak terlupakan bagiku dan aku mulai mengerti nikmatnya sex sejak itu. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku bersama tetanggaku.

Pemerkosaan yang Fantastis

Suatu saat suamiku harus meneruskan S2nya ke luar negeri untuk tugas perusahaan. Aku mengantar kepergian suamiku sampai di bandara. Demikian sejak itu, aku harus membiasakan hidupnya dengan jadwal tugas suamiku, suatu hari menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas meja, yang pada saat ini harus disiapkan sendiri, sebab pembantuku sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat.

John, teman suamiku yang orang Italy pada waktu mereka sekolah di Inggris bersama, sedang mendapat tugas di Indonesia sementara ini tinggal dirumah. Telah hampir satu bulan John tinggal bersama kami, istrinya tetap berada di Italy. Seperti biasanya setelah selesai makan bersama, aku kembali kekamar dan karena udara diluar terasa panas aku ingin mengambil shower lalu aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk berpancur.

Letak kamar mandi menyambung dengan kamar tidurnya. Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan dengan hanya membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidurku. Disudut seberang kamar tidur yang tidak tertutup pintunya terlihat John sedang santai dikamarnya, rupanya dia telah selesai makan dan masuk ke kamarnya untuk nonton TV memang dia lebih senang di dalam kamar yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya dingin oleh AC.

Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut. Pada saat itu John kulihat dari cerminku mendadak bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mondar mandir di dalam ruangan kamarnya, terlihat malam ini John agak gelisah, tidak seperti biasa yang selalu menutup pintu kamarnya, malam ini dia mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang biru kecoklatan melihat ke arahku yang sedang duduk menyisir rambutku.

Melihat John seperti itu, aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu untuk menutup pintu kamarku, aku sempat melihat John tersenyum padaku sambil berkata, “Hai Hesty kau cantik sekali malam ini..!”.
Tiba tiba John langsung berdiri melintas kamarnya, tanpa aba-aba salah satu kakinya menahan pintu kamarku lalu tangannya yang kekar mencoba menggapai pinggangku, tercium olehku bau alkohol dari mulutnya rupanya John baru saja minum whisky, “..John, sadar.. aku Hesty istri temanmu..!”

John bisa bicara dalam bahasa Indonesia, aku mencoba berbalik dan karena eratnya pegangannya di pinggangku, aku terhuyung-huyung dan aku jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal. Kedua kakiku terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya menutupi bagian bawahku tersingkap, yang mengakibatkan bagian bawahku terbuka polos terlihat bagian pahaku yang putih mulus masih agak basah karena belum sempat kering dengan betul.

Rupanya minuman keras sangat mempengaruhi pikiran John yang sudah begitu lama tidak kencan dengan wanita, John dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang telentang di lantai dan sekarang jongkok diantara kedua kakiku yang terbuka lebar itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal pahaku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Aku mencoba menarik badannya ke atas untuk menghindari serbuannya pada pahaku, akan tetapi tangannya begitu kekar tubuhnya terlihat besar dan atletis menahan tubuhku.

John menunjukan matanya yang jalang, yang membuat aku ketakutan sehingga badanku terdiam dengan kaku. Kedua matanya melotot dengan buas melihat ke arah selangkanganku, kepalanya berada diantara kedua pahaku. Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika bibir John itu terasa menyentuh pinggir dari belahan bibir kemaluanku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidah John yang besar basah dan kasar itu menyentuh klitorisku dan menggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuat aku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin.

“..Aaarrgghh..!” tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku.
Tubuhku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terbeliak melihat kearah lidah John yang bolak balik menyapu belahan bibir kemaluanku dan dengan tanpa kusadari kedua pahaku makin kubuka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidah John bermain-main pada belahan kemaluanku. Dengan tak dapat ditahan lagi, cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam kemaluanku dan dari cairan ini makin membuat John makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan bibir vaginaku sampai pada puncaknya yaitu pada klitorisku.

Ohhh… ssshh… gilaa.. aku dibuat melayang..! dengan cepat vaginaku menjadi basah kuyup oleh cairan birahi yang keluar terus menerus dari dalam vaginaku. Sejenak aku seakan-akan lupa diri, terbawa oleh nafsu birahi yang melanda..! akan tetapi pada saat berikut aku baru sadar akan situasi yang menimpaku.
“Aduuuhh benar-benar gila ini, aku terbuai oleh nafsu karena sentuhan seorang laki laki bule.. aaahh.. tidak.. tidak bisa ini terjadi!”, dengan cepat aku menarik tubuhku dan mencoba bergulir membalik badan untuk bisa meloloskan diri dari John.

Dengan membalik badan, sekarang aku merangkak dengan kedua tangan dan lutut dan rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat sangat fatal bagiku karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu tenaga yang besar menahan pinggangku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu aku menoleh kepalaku ke belakang, terlihat John dengan kedua tangannya merangkul pinggangku dan kepalanya mendekap punggungku tangannya mencoba menarik handuk yang hanya tinggal separoh melilit badanku, badannya yang berat itu menekan tubuhku.

Aku mencoba merangkak maju dan berpegang pada tepi tempat tidur untuk mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba John menekan badannya yang beratnya hampir 80 Kg itu sehingga posisiku yang sudah setengah berlutut, karena beratnya badan John, akhirnya aku tersungkur ke tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur dan separuh badan tertelungkup di atas tempat tidur, di mana badan John menindih badanku. Kedua kaki John berlutut sambil bertumpu di lantai diantara kedua pahaku yang agak terkangkang dan karena posisi badanku yang tertelungkup itu, akhirnya handuk yang setengah melilit dan menutupi badanku lepas, sehingga seluruh tubuhku terbuka telanjang dengan lebar. Terdengar John mendesah melihat pinggangku yang ramping serta bongkahan pantatku yang bulat menonjol.
“..Oh..Hesty tak kusangka kau begitu sexy..!” Tubuh John makin dirapatkan ketubuhku, sehingga terasa pantatku tergesek oleh kedua pahanya yang besar dan berbulu.

Dalam usaha merenggangkan kedua kakiku, tangan John bergerak-gerak di selangkanganku dan tanpa dapat dihindari bagian bawah vaginaku tergesek-gesek oleh jari jarinya yang besar besar itu. Bagai terkena aliran listrik aku menjerit, “Ouch..! ..Jooohn.. jaaangaaan..!”

Aku mencoba melawannya, tetapi kedua tanganku tidak dapat digerakkan karena terhimpit diantara badanku sendiri. Tiba-tiba aku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantatku dan tiba-tiba aku menyadari akan bahaya yang akan menimpaku, John rupanya sudah mulai beraksi dengan menggesek-gesekan batang kemaluannya pada belahan kenyal pantatku.

“Auooohh.. John.. stopp..! pleasee.. aach..!” dengan panik aku mencoba menyuruhnya berhenti melakukan aksinya, akan tetapi seruan itu tidak dipedulikan oleh John malahan sekarang terasa gerakan-gerakan menusuk nusuk benda tersebut pada belahan bongkahanku mula-mula perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. Aku menoleh ke kanan, ke arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur, terlihat batang kemaluan orang asing tersebut telah tegang dan ya ampun.. besaaar sekali..! dan terlihat batang kemaluannya yang merah berurat bagai sosis besar dengan ujungnya berbentuk agak bulat sedang menggesek gesek bagian pantatku. Rupanya Orang asing ini sudah sangat terangsang dan sekarang dia sedang berusaha memperkosaku. Aku benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak.. aku akan diperkosa oleh teman suamiku yang tampak sedang kesetanan oleh nafsu birahinya.

Tanpa kusadari sodokan-sodokan batang kemaluan John semakin gencar saja, sehingga aku yang melihat melalui cermin gerakan pantat bule yang bahenol pahanya yang kekar benar-benar membuatku terpana karena gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya benar-benar sangat cepat dan gencar, terasa sekarang serangan-serangan kepala batang kemaluannya tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantatku dan kadang-kadang ujung batang kemaluannya menyentuh dengan cepat lubang anusku, menimbulkan perasaan geli yang amat sangat.

Terlihat kedua kakinya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua pahanya yang berbulu memepeti kedua pahaku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan kepala batang kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluanku, aku menjadi bertambah panik, disamping perasaan yang mulai terasa tidak menentu, karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan John menimbulkan perasaan geli dan mulai membangkitkan nafsu birahiku yang sama sekali aku tidak kehendaki.

Akhirnya dengan suatu gerakan dan tekanan yang cepat, John mendorong pantatnya ke depan dengan kuat, sehingga kemaluannya yang telah terjepit diantara bibir kemaluanku yang memang telah basah kuyup dan licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan kuat dan terbenam ujung kemaluannya kedalam vaginaku, diikuti dengan jeritan panjang kepedihan yang keluar dari mulutku.

“Aduuuhh..!” kepalaku tertengadah ke atas dengan mata yang melotot serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tangan mencengkeram dengan kuat pada kasur. Akan tetapi John, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk berpikir dan menyadari keadaan yang sedang terjadi, dengan cepat mulai memompa batang kemaluannya dengan gerakan-gerakan yang beringas, tanpa mengenal kasihan pada istri temannya yang baru pertama kali ini menerima batang kemaluan yang sedemikian besarnya dalam vaginaku.

“Aaahh.. !” tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang besar, benar-benar besar sedang mulai memaksa masuk ke dalam vaginaku, memaksa bibir vaginaku membuka sebesar-besarnya, rasanya sampai sebatas kemampuan yang bisa kutolerir. Aku menoleh ke arah cermin untuk melihat apa yang sedang memaksa masuk ke dalam vaginaku itu dan.., “Aaaduuuhh.. gila.. benar-benar fantastis besarnya batang penis bule ini” keluhku, terlihat bagian pangkal belakang batang kemaluan John sepanjang kurang lebih 5 cm membengkak, membentuk seperti bonggol, dan dari bagian tersebut sedang mulai dipaksakan masuk, menekan bibir-bibir kemaluanku dan secara perlahan-lahan menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku .

“Ooohh.. aaampun.. jangan John.. aku tidak sanggup kalau engkau memaksakan benda itu masuk ke dalam vaginaku!” aku memelas tak berdaya mengharapkan John akan mengerti, akan tetapi sia-sia saja, dengan mata melotot aku melihat benda tersebut mulai menghilang ke dalam liang kemaluanku, “Hesty.. nanti kalau sudah masuk semuanya dan licin kau akan merasakan kenikmatan yang kamu belum pernah rasakan sebelumnya..!”

John mencoba menenangkanku, kepalaku tertengadah ke atas dan mataku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan, dan sekujur badanku mengejang, bongkahan tersebut terus menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku, sampai akhirnya seluruh lubang kenikmatanku dipenuhi oleh kepala, batang kemaluan dan bongkahan pada pangkal batang kemaluan bule tersebut.

Oh.. benar-benar terasa sesak dan penuh rongga vaginaku dijelali oleh keseluruhan batang kemaluan bule tsb. Dalam keadaan itu John terus melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat, membuat badanku ikut bergerak-gerak karena belakang batang kemaluannya telah terganjal di dalam lubang kemaluanku akibat bongkahan pada pangkal batang kemaluannya yang besar itu.

Pantat John tersebut terus bergerak-gerak dengan liarnya, sambil bibirnya menciumi pundakku yang sudah tidak ditutupi handuk, terengah-engah dan mendengus-dengus, hal ini mengakibatkan batang kemaluannya dan bongkahan tersebut mengesek-gesek pada dinding-dinding vaginaku yang sudah sangat sangat kencang dan sensitif mencengkeram, yang menimbulkan perasaan geli dan nikmat yang amat sangat.. aku mulai menyadari betapa hebatnya kenikmatan yang sedang menyelubungi seluruh sudut-sudut yang paling dalam di relung tubuhku akibat sodokan-sodokan batang kemaluan bule dalam rongga vaginaku yang menjepit erat sehingga kepalaku tergeleng-geleng ke kiri dan ke kanan dengan tak terkendali dan dengan histeris pantatku kutekan ke belakang merespon perasaan nikmat yang diberikan oleh John, yang tak pernah kualami selama ini.

“Ooohh.. tidaak..!” pikirku, “Aku tak pantas mengalami ini.. aku bukan seorang maniak seks! Aku selama ini tidak pernah nyeleweng dengan siapa pun.. ta. taapii.. sekarang.. ooohh seorang bule? Adduuuhh! Tapiii.. ooohh.. enaaaknya.. aghh.. akuuu.. tak dapat menahan ini.. agghh.. aku tak menyadari betapa nikmaaatnya.. penis besar dari seorang bule yang perkasa ini..! ssssshhhh… aaaaqhh..!.. Ooohh.. benar juga katanya belum pernah aku merasakan begini dahsyat rasa nikmaaatnyaaa..!” “..Ssshh.. aaachh.. apa yang harus kulakukan..??

Batang kemaluannya yang luar biasa besar itu dengan cepat keluar masuk melicinkan lubang kemaluanku tanpa mempedulikan betapa besar batang kemaluannya yang akan dimasukkan itu dibandingkan dengan daya tampung vaginaku. Akhirnya seluruh batang kemaluan bule itu masuk, dari setiap gerakan menyebabkan keseluruhan bibir vaginaku mengembang dan mencengkeram batangnya dan klitorisku yang sudah keluar semuanya dan mengeras ikut tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan tergesek dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat itu, walaupun terasa penuh sesak tetapi lubang vaginaku sudah semakin licin dan lancar, “..Ooohh..mengapa aku jadi keenakan.?. ini tak mungkin terjadi..!” pikirku setengah sadar.

“Aku mulai menikmati diperkosa oleh teman suamiku, bule lagi? gilaa..!” sementara perkosaan itu terus berlangsung, desiran darahku terasa mengalir semakin cepat secepat masuknya batang kemaluannya yang luar biasa besar itu, pikiran warasku perlahan-lahan menghilang kalah oleh permainan kenikmatan yang sedang diberikan oleh keperkasaan batang kemaluannya yang sedang ‘menghajar’ liang kenikmatanku, perasaanku seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian vaginaku yang dijejali batang kemaluannya yang super besar itu terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis yang belum pernah aku rasakan sedemikian dahsyat, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang kemaluan John yang begitu besar dan begitu dahsyat mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif di dalam vaginaku tanpa ada yang tersisa satu milipun.

Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam vaginaku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan John yang benar-benar besar itu, rasanya paling tidak tiga kali besarnya dari batang kemaluan suamiku tapi seratus kali lebih nikmaaat…! dan cara gerakan pantat bule perkasa ini bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam vaginaku, benar-benar fantastis sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, pandanganku benar benar gelap membuat secara total aku tidak dapat mengendalikan diri lagi.

Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku lagi, rasa bersalah kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan yang begitu nikmat yang diberikan John padaku, dengan tidak kusadari lagi aku mulai mendesah menggumam bahkan mengerang kenikmatan, pikiranku benar benar melambung tinggi.. Tanpa malu aku mulai mengoceh merespons gelora kenikmatan yang menggulung diriku, “Ooohh.. John you’re cock is so biiig.. so fuuuulll.. so gooood..!! enaaakk.. sekaaaaliii..!! aaaggh..! teruuusss.. Fuuuck meee Jooohn..”

Aku benar-benar sekarang telah berubah menjadi seekor kuda binal, aku betinanya sedang ia kuda jantannya. Pemerkosaan sudah tidak ada lagi di benakku, pada saat ini yang yang kuinginkan adalah disetubuhi oleh John senikmat dan selama mungkin, suatu kenikmatan yang tak pernah kualami dengan suamiku selama ini.

“Ooohh.. yess mmmhh.. puasin aku John sssshh.. gaaaghh….! pen.. niiishh.. mu.. begitu besaaar dan perkasaa..! ..aaaarrgghhh…!” terasa cairan hangat terus keluar dari dalam vaginaku, membasahi rongga-rongga di dalam lubang kemaluanku. “Aaagghhh.. ooohh.. tak kusangka benar-benar nikmaaaaat.. dientot kontol bule..” keluhku tak percaya, terasa badanku terus melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan.

“Aaagghhh… Joohhn.. yesss.. pushhh.. and.. pulll.. your big fat cock..!” gerakanku yang semakin liar itu agaknya membuat John merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluanku berdenyut-denyut dengan kuat mengempot batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah kuda betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat.. sempit dan sangat liar.

Tiba tiba ia mencabut seluruh batang kemaluannya dari lubang vaginaku dan anehnya aku merasakan suatu kehampaan yang luar biasa..! Dengan tegas ia menyuruhku merangkak keatas kasur dan memintaku merenggangkan kakiku lebar lebar serta menunggingkan pantatku tinggi tinggi, oh benar benar kacau pikiranku, sekarang aku harus melayani seluruh permintaannya dan sejujurnya aku masih menginginkan ‘pemerkosaan’ yang fantastis ini, merasakan batang kemaluan John yang besar itu menggesek seluruh alur syaraf kenikmatan yang ada diseluruh sudut lubang vaginaku yang paling dalam yang belum pernah tersentuh oleh batang kemaluan suamiku.

Sementara otakku masih berpikir keras, tubuhku dengan cepat mematuhi keinginannya tanpa kusadari aku sudah dalam posisi yang sangat merangsang menungging sambil kuangkat pantatku tinggi tinggi kakiku kubuka lebar dan yang paling menggiurkan orang bule ini adalah liang vaginaku yang menantang merekah basah pasrah diantara bongkahan pantatku lalu, kubuat gerakan erotik sedemikian rupa untuk mengundang batang kemaluannya menghidupkan kembali gairah rangsangan yang barusan kurasakan.

Rupanya John baru menyadari betapa sexynya posisi tubuh istri temannya ini yang memiliki buahdada yang ranum pinggangnya yang ramping serta bongkahan pantatnya yang bulat, dan barusan merasakan betapa nikmatnya lubang vaginanya yang hangat dan sempit mencengkeram erat batang penisnya itu, “..Ooohh Hesty tak kusangka tubuhmu begitu menggairahkan vaginamu begitu ketat begitu nikmaaat..!” aah aku begitu tersanjung belum pernah kurasakan gelora birahiku begitu meletup meletup, suamiku sendiri jarang menyanjungku, entah kenapa aku ingin lebih bergairah lagi lalu kuangkat kepalaku kulemparkan rambut panjangku kebelakang dengan gerakan yang sangat erotik.

Dengan perlahan ia tujukan ‘monster cock’ nya itu keliang vaginaku, aku begitu penasaran ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana caranya ia memasukkan ‘benda’ itu kevaginaku lalu kutengok kecermin yang ada disampingku dan apa yang kulihat benar benar luar biasaa..! jantungku berdegup kencang napasku mulai tidak beraturan dan yang pasti gelora birahiku meluap deras sekaaalii..! betapa tidak tubuh john yang besar kekar bulunya yang menghias didadanya sungguh pemandangan yang luar biasa sexy buatku.! belum lagi melihat batang kemaluannya yang belum pernah kulihat dengan mata kepalaku sendiri begitu besaaar, kekaar dan panjaaang..!

Dan sekarang akan kembali dimasukkan kedalam liang vaginaku..! Secara perlahan kulihat benda besar dan hangat itu menembus liang kenikmatanku, bibir vaginaku memekar mencengkeram batang penisnya ketat sekali..! rongga vaginaku tersumpal penuh oleh ‘big fat cock’ John.
“..Sssshhh.. Aaaarggghhh..!” Aku mendesah bagai orang kepedesan ketika batang kemaluannya mulai digeserkan keluar masuk liang kenikmatanku..! nikmatnya bukan kepalang..! belum pernah kurasakan sebegini nikmaat..! besaar.. padaat.. keraas.. panjaang..! oooggghhh.. entah masih banyak lagi kedahsyatan batang kemaluan John ini. Dan ketika John mulai memasukkan dan mengeluarkan secara berirama maka hilanglah seluruh kesadaranku, pikiranku terasa melayang layang diawang awang, tubuhku terasa ringan hanyut didalam arus laut kenikmatan yang maha luas. Setengah jam john memompa batang kemaluannya yang besar dengan gerakan berirama, setengah jam aku mendesah merintih dan mengerang diombang ambingkan perasaan kenikmatan yang luar biasa, tiba tiba dengan gaya “doggy style’ ini aku ingin merasakan lebih liar, aku ingin John lebih beringas lagi
“Yess.. John.. harder.. John.. faster.. aargh.. fuck me.. WILDER..!”

Giliran John yang terhipnotis oleh teriakanku, kurasakan tangannya mencengkeram erat pinggangku dengusan napasnya makin cepat bagai banteng terluka gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, gerakan-gerakan yang liar dari batang penisnya yang besar itu menimbulkan perasaan ngilu dibarengi dengan perasaan nikmat yang luar biasa pada bagian dalam vaginaku, membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diriku, pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan John yang makin menggila cepatnya, tiba tiba pemandanganku menjadi gelap seluruh badanku bergetar..! Ada sesuatu yang ingin meletup begitu dahsyat didalam diriku.

“Ooohh.. fuck me hard..! aaaduuh.. aaaghh! Joooohn..! I can’t hold any longerrr..! terlalu eeeeenaaaakk..! tuntaaassin Johnn..! Aaaaarrrghh..! I’m cummiiiiiing.. Joooohn..” lenguhan panjang keluar dari mulutku dibarengi dengan glinjangan yang liar dari tubuhku ketika gelombang orgasme begitu panjaaang dan dahsyaaat menggulung sekujur tubuhku.

Badanku mengejang dan bergetar dengan hebat kedua kakiku kurapatkan erat sekali menjepit batang penis John seolah olah aku ingin memeras kenikmatan tetes demi tetes yang dihasilkan oleh batang kejantanannya, kepalaku tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot pahaku mengejang dengan hebat dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa pada John karena batang kemaluannya terasa dikempot kempot oleh lobang vaginaku yang mengakibatkan sebentar lagi dia juga akan mengalami orgasme.

“..Aaaarghh.. Hesty your cunt is sooo tiiiight….! I’ve never crossed in my mind that your cunt so delicious..! aargh ..!” John mendengus dengus bagai kuda liar tubuhku dipeluk erat dari belakang, bibirnya menciumi tengkukku belakang telingaku dan tangannya meraih payudaraku, puting susuku yang sudah mengeras dan gatal lalu dipuntir puntirnya.. ooohhh sungguh luar biasaa..! kepalaku terasa kembali berputar putar, tiba tiba John mengerang keras.. tiba tiba kurasakan semburan hebat dilorong vaginaku cairan hangat dan kental yang menyembur keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dan banyak dari punya suamiku, air mani John serasa dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam lobang vaginaku, rasanya langsung ke dalam rahimku banyak sekali.

Aku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya dari penisnya memompakan benihnya ke dalam kandunganku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan istrinya yang berada jauh di negaranya.

John terus menekan batang kemaluannya sehingga clitorisku ikut tertekan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, “..Aaaaaaarrrrggghhhh…!” tak kusangka, tubuhku bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat kembali menggulung sekujur tubuhku sampai akhirnya aku mengalami orgasme yang kedua dengan eranganku yang cukup panjaaang, Tubuhku bagai layang layang putus ambruk dikasur.

Aku tertelungkup terengah engah, sisa sisa kenikmatan masih berdenyut denyut di vaginaku merembet keseluruh tubuhku. John membaringkan dirinya disampingku sambil mengelus punggungku dengan mesra. Seluruh tubuhku terasa tidak ada tenaga yang tersisa, ringan seenteng kapas pikiranku melayang jauh entah menyesali kejadian ini atau malah mensyukuri pengalaman yang luar biasa ini. Akhirnya aku tertidur dengan nyenyaknya karena letih.

Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang masih terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari sendi-sendinya. Aku agak terkejut melihat sesosok tubuh tidur lelap disampingku, pikiranku menerawang mengingat kejadian tadi malam sambil menatap ke arah sosok tubuh tersebut, kupandangi tubuhnya yang telanjang kekar besar terlihat bulu bulu halus kecoklat-coklatan menghias dadanya yang bidang lalu bulu bulu tersebut turun kebawah semakin lebat dan memutari sebuah benda yang tadi malam ‘menghajar’ vaginaku, benda itu masih tertidur tetapi ukurannya bukan main.., jauh lebih besar daripada penis suamiku yang sudah tegang maksimum. Tiba tiba darahku berdesir, vaginaku terasa berdenyut, “..Oh.. apa yang terjadi pada diriku..?”

aku Diperkosa Empat Gadis

Kisah ini merupakan pengalaman pribadiku sendiri. Namaku Andrie,umur 23 tahun waktu itu.Aku baru saja berkenalan dengan seorang gadis yang berumur 23 tahun juga. Aku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta, sedang dia bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta. Namanya Yuni.

Aku baru berkenalan dengannya sekitar 2 bulan. Waktu awal kenalan,aku tidak pernah mampir kerumahnya. Kami hanya bertemu diluar saja dan ngobrol-ngobrol saja. Tapi lantaran perasaan kami yang semakin akrab,maka suatu kali aku mampir juga kerumahnya, sekaligus berkenalan dengan keluarganya. Yuni punya seorang ibu tiri yang umurnya sekitar 38 tahun dan dua orang kakak perempuan,yang tertua namanya Linda,umurnya 28 tahun dan yang nomor dua namanya Shinta umurnya 26 tahun. Walaupun ibunya ibu tiri,tapi sangat baik. Mereka tinggal 3 orang satu rumah. Sedang kakaknya yang pertama sudah menikah,belum punya anak dan tinggal ditempat lain. Hubungan mereka sekeluarga sangat akrab. Keluarganya ramah terhadapku.

Waktu kedatanganku yang pertama aku cuma duduk bdiruang tamu.Kedatanganku yang selanjutnya aku sudah biasa aja dirumahnya. Aku sudah bisa masuk keruangan yang lainnya. Suatu kali aku masuk kekamar Yuni,didalam kami ngobrol-ngobrol aja. Jarak antara kami makin dekat. Kupegang tangannya,kemudian perlahan-lahan kudekatkan wajahku kepadanya.Kami saling berciuman.Kulumat bibirnya yang berwarna kemerah-merahan dan Yuni membalas ciumanku. Cukup lama kami berciuman dan aku tidak berani menyentuh bagian yang lain. Sehabis itu kami main Play Stasion.

Minggu berikutnya aku main lagi ke rumah Yuni. Waktu itu kakaknya yang no.2 yaitu Shinta ada dirumah.Dia tidak masuk kerja.Setelah basa basi dengan kakaknya aku masuk kekamar Yuni.Didalam seperti biasa setelah kami ngobrol-ngobrol sedikit aku mendekati Yuni. Kami kembali berciuman,aku meremas tangannya,kemudian ciumanku menyusuri lehernya yang putih bersih.Nafas Yuni terdengar agak terengah-engah.Aku meneruskan ciumanku dengan meremas dadanya yang indah.kemudian satu persatu kancing bajunya kutanggalkan,sampai dia hanya pakai BH saja. BH nya yang berukuran 36B itupun kutanggalkan.

Payudaranya yang sekal dan indah itu pun habis kuciumi.Sementara tanganku meremas-remas dengan lembut payudaranya itu.Kemudian puting payudaranya yang berwarna agak kecoklatan kuhisap dan kujilati.Yuni makin menderu nafasnya.Aku terus asyik menghisap payudaranya yang sekal itu.Tapi secara tiba-tiba aku melirik ke pintu yang sedikit terbuka,disitu kulihat shinta berdiri termangu.Aku segera menghentikan gerakanku.

Shinta kemudian masuk kekamar Yuni.Tapi Yuni cuek saja melihat kakaknya masuk kedalam kamarnya.Dia tidak berusaha menutupi tubuhnya.Malah membiarkan saja tubuhnya dalam keadaan terbuka.Aku tentu saja merasa grogi.Aku takut Shinta marah kemudian melarangku main kerumahnya lagi.Tapi Shinta tidak marah malah tersenyum melihat aku yang salah tingkah.Kemudian Shinta bicara:
“Kamu mau kubuatkan teh Andrie?”
“Ya mbak,boleh ….eh..terima kasih…”jawabku agak gugup.
Dalam hati aku merasa senang karena Shinta tidak marah padaku.Kemudian aku keluar dari kamar dan Yuni memakai bajunya tanpa mengenakan BH lagi.Masih kelihatan payudaranya yang montok itu dibungkus baju kaos yang tipis.Aku diruang tamu ngobrol-ngobrol saja bersama Yuni dan kakaknya.Shinta sama sekali tidak menyinggung kejadian tadi,dan bicara hal-hal lain.

Minggu berikutnya aku kembali datang kerumah Yuni.Setelah ngobrol-ngobrol dengan kakaknya Shinta,aku kembali masuk kekamar Yuni.Didalam kami kembali berciuman.Aku mencium bibir Yuni yang harum.Yuni membalas ciumanku.Berbeda waktu kemarinnya,kali ini Yuni agak agresif.Dia mencium bibirku dengan ganasnya. Aku juga semakin berani membuka pakaian Yuni,sehingga dia hanya memakai celana dalam saja.Aku segera menyapu lehernya yang jenjang dan putih bersih.Yuni terlihat menggelinjang membuat aku semakin bersemangat.Nafasnya mulai terengah-engah.Ciumanku terus kearah dadanya yang montok.Aku menghisap puting payudaranya.Sungguh sangat enak rasanya.Aku menghisap puting payudaranya bergantian.Yuni makin terengah-engah.

Lalu aku membuka celana dalamnya,sehingga sekarang dia tidak memakai pakaian sehelai benangpun. Aku menjilati pahanya yang putih mulus.Jilatanku terus naik kearah vagina Yuni yang memancarkan hawa harum dan wangi.Aku menjilat klitorisnya yang sebelumnya aku menyibakkan bulunya yang belum begitu lebat.Lama aku menghisap klitorisnya.Sampai aku merasakan cairan yang khas,mungkin dia sudah semakin teransang.

Yuni lalu mendorongku,sehingga aku berada dalam posisi telentang. Dia langsung mengarahkan bibirnya yang mungil ke penisku.Wahhh…enak sekali … Yuni mengulum dan menghisap penisku .Aku semakin terengah-engah.Yuni pun semakin semangat mendengar desahan nafasku. Lalu aku mendorong Yuni dengan lembut agar dia segera telentang.Yuni pun mengerti dengan keinginanku. Penisku kuarahkan kearah vagina Yuni dan memasukkannya dengan perlahan-lahan.Yuni menjerit tertahan begitu penisku masuk semua kedalam vaginanya.Aku mengangkat pantatku perlahan-lahan,dan memasukkannya.Begitu seterusnya aku lakukan,memaju-mundurkan pantatku.Yunipun kelihatan sangat menikmatinya.

Lalu aku mengangkat kaki kiri Yuni dan tetap aku menggoyang pantatnya yang montok.Sampai akhirnya dia menjerit dengan suara yang agak keras.Dan akupun merasakan cairan hangat yang membasahi penisku didalam vaginanya.Rupanya Yuni sudah keluar.Sementara aku nampaknya masih lama untuk mencapai puncak orgasmeku. Tiba-tiba aku dikejutkan suara yang sudah aku kenal.
“Wah..kamu kuat juga ya Andrie…”
Rupanya itu suaranya Shinta kakak Yuni.Rupanya dia sudah dari tadi berdiri dibelakangku memperhatikan apa yang kuperbuat bersama dengan adiknya.Aku sangat kaget sekali,dan mencabut penisku yang masih tegang dari vagina Yuni.Kupikir tadi Yuni sudah mengunci pintu kamar.

Shinta segera menghampiri kami berdua.Kulihat Yuni cuek saja dan masih menikmati puncak orgasmenya. Shinta duduk disamping kami dan memperhatikan punyaku yang masih tegang.Sementara aku sendiri masih jauh dari puncak orgasmeku.Melihat situasinya seperti itu aku jadi memberanikan diriku meraih tangan Shinta.Kutarik lembut tangannya dan aku segera melumat bibirnya yang lembut.Sementara tanganku langsung meremas-remas payudaranya.Sekilas aku melirik Yuni dan kulihat dia tersenyum melihat yang kuperbuat dengan kakaknya.Dia bilang,
“Nah…sekarang giliran saya yang nonton kakak ya…?”
Shinta hanya menjawab dengan tersenyum saja.Nampaknya Yuni ingin aku berbuat yang sama dengan kakaknya.

Tanganku terus saja meremas-remas payudaranya dari luar.Aku segera melepaskan semua pakaian yang menempel ditubuhnya,sampai dia tidak mengenakan pakaian selembar benangpun alias bugil,seperti Yuni. Aku terus melumat bibirnya. Shinta pun tidak kalah membalas ciumanku.Ciumanku terus turun kelehernya yang putih bersih.Shinta mengelinjang membuat aku semakin bersemangat saja.Aku terus menciumi payudaranya yang montok,mungkin ukurannya ada sekitar 36,aku tidak tahu persis tapi sama dengan ukurannya si Yuni.

Aku menghisap puting payudaranya dengan lahap.Aku kembali melirik Yuni dan melihat dia tersenyum manis padaku.Aku jadi semakin bersemangat saja.Sementara Shinta terus saja menggelinjang keenakan.Aku terus saja menghisap puting payudara Shinta.Sementara tangan kiriku meraba-raba selangkangan Shinta.Aku merasakan bulu-bulu vaginanya yang lembut.Ciumanku terus kuturunkan kedaerah vaginanya.Aku menjilati klitoris Shinta dan Shinta terus saja menggelinjang.Aku merasakan cairan yang khas dari vaginanya,tapi aku yakin dia belum orgasme.

Aku lalu mendekatkan penisku kedalam mulut Shinta dan diapun melumat penisku dan menghisapnya.Sungguh sangat enak sekali.Lama Shinta menghisap penisku yang sudah sangat tegang sekali.Aku hampir tidak tahan lagi. Aku menyuruh Shinta supaya menungging.Aku lalu mengatur posisiku di belakang Shinta.Perlahan-lahan aku memasukkan penisku kedalam vaginanya.Tapi sebelum aku memasukkan penisku,Yuni bergerak mendekatiku dan tangannya menggenggam penisku.
“Biar kumasukin Ndrie…,”katanya.
Tapi sebelum itu dia masih sempat-sempatnya menghisap penisku.Setelah itu dia mengarahkan penisku ke kemaluan kakaknya.Dia tersenyum padaku.Shinta juga tersenyum padaku.Aku semakin tidak tahan dan segera memasukkan penisku ke vagina Shinta.shinta menjerit tertahan,
“Ahh…Andrie…punyamu enak sekhali…shayang…”
Aku semakin bersemangat menggoyangkan pantatku.Sementara Yuni duduk disampingku.Aku segera meraih tangan Yuni dan aku bilang,
“Yun, sini payudaramu aku hisap…”
Yuni segera menyodorkan payudaranya kemulutku.Jadi sementara aku menggoyang Shinta,mulutku menghisap payudaranya Yuni.Shinta semakin histeris menjerit-jerit keenakan kugoyang vaginanya dari belakang.Aku lalu menyuruh Yuni berdiri dan mengarahkan selangkangannya ke mulutku.Aku kembali menjilati klitoris Yuni.Yuni terdengar menjerit-jerit keenakan seperti kakaknya.

Tak lama tubuh Shinta menegang.Agaknya dia sudah mau keluar.Benar saja tak lama aku merasakan cairan hangat membasahi penisku yang masih menancap di vaginanya.Yuni juga masih menjerit-jerit.Aku lalu berdiri dan mengarahkan penisku yang masih tegang ke kemaluan Yuni yang berada dalam posisi berdiri dari depan.Aku mengangkat kaki Yuni dan meletakkan kakinya di pinggir tempat tidur.Aku memasukkan penisku kedalam vagina Yuni dari depan dan kugoyang-goyang,maju mundur.

Yuni kembali mendesah-desah,
“…Ahh…Andrie…kamu pintar juga juga pake gaya berdiri seperti dalam film …ahhh…akh..”mulutnya terus saja menceracau.
Aku terus saja menggoyangnya,sementara mulutku tidak berhenti menciumi payudaranya yang montok kiri kanan bergantian dan juga menghisapnya bergantian.Yuni semakin melayang-layang kenikmatan saja.Tak lama aku juga sudah ingin keluar.Tapi sebelum aku keluar,Yuni sudah keluar duluan dan badannya mendadak jadi lemas.Aku segera mencengkram pantatnya dan memeluk tubuhnya.”Akh…”akhirnya kau keluar juga dengan perasaan yang melayang-layang. Spermaku membasahi vagina Yuni.Aku tidak kuat lagi menahan tubuh Yuni dan membiarkan dia terduduk dan akhirnya penisku pun tercabut dari vaginanya.

Shinta yang dari tadi memperhatikan,kembali mendekatkan kepalanya ke penisku dan menjilati sisa sperma yang masih menempel disana.Yuni pun tidak ketinggalan,juga menghisap penisku dan menjilati sisa sperma yang masih menempel disana.Kedua kakak beradik tadi masih dengan lahap menghisap penisku bergantian.

Akhirnya kami bertiga terbaring lemas.Aku berada ditengah-tengah mereka.Tanganku masih saja bergantian meremas-remas payudara Yuni dan Shinta bergantian.Mereka juga masih menikmati remasan tanganku di payudaranya.Kami sama-sama menarik nafas panjang.Lama kami terdiam.

Tiba-tiba kami dikejutkan teriakan suara panggilan.
“Shinta,Yuni kalian dimana? Ini mbak Linda datang nih…kok nggak ada yang menyahutin?”
Rupanya kakaknya yang tertua datang.Shinta lalu berdiri dan berkata pada Yuni,
“Yun,biar mbak saja yang menemuin mbak Linda,kayaknya dia sendirian saja kesini.Suaminya kayaknya nggak ikut tuh…”

Lalu tanpa pakaian sehelai benangpun Shinta berdiri dan jalan keluar kamar.Aku kaget dan bertanya pada Yuni,
“Yun,kalau ketahuan mbak Linda bagaimana nih…?”kataku agak cemas.
Tapi Yuni hanya tersenyum saja dan mengecup bibirku sebagai jawabannya. Sementara diluar kamar,mbak Linda sangat terkejut melihat adiknya Shinta menyambutnya tanpa busana sehelai benangpun.
“Shinta…kamu ngapain..?Kok nggak pake pakaian…?”tanya mbak Linda.
Tapi Shinta cuma tersenyum saja dan berkata,
“Nggak apa-apa kok mbak…Mbak nggak usah banyak tanya deh…” sambil tangannya menggandeng tangan kakaknya kekamar Yuni.

Sesampai dikamar Yuni,mbak Linda kelihatan terkejut melihatku dan Yuni juga tanpa pakaian.Shinta segera menjelaskan,
“Mbak,itu Andrie pacarnya Yuni…Mbak udah kenal kan?”kata Shinta.
Sementara aku masih agak cemas,takut kalau-kalau mbak Linda marah besar.Tapi rupanya Yuni mengerti perasaanku.Dia berkata pada Linda,
“Mbak ayo duduk disini,ngapain berdiri disitu.Apa mbak nggak pingin merasakan punya Andrie yang perkasa ini..?Bukankah Mbak dulu bilang kalau nggak pernah puas kalau main sama suami mbak…?”

Mulanya mbak Linda ragu-ragu.Tapi Shinta segera menarik tangan kakaknya dan mengajaknya duduk didekatku yang juga sama-sama bugil dengan adik-adiknya.Akhirnya mbak Linda duduk juga didekatku.Shinta berkata,
“Ayo Andrie…kita teruskan,nih kakaknya Yuni yang paling tua udah datang.Dia nggak pernah puas kalau main.Mungkin kamu ketemu lawan tangguh…,”kata Shinta bercanda.
Mbak Linda dan Yuni kulihat hanya tersenyum saja.
“Sekarang aku dan mbak Shinta cuma nonton aja,kamu main sama mbak Linda…habis kami capek sih…”kata Yuni dengan manjanya.

Adik istriku

Saya, Andry (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pria berumur 35 tahun dan telah berkeluarga , istri saya seumur dengan saya dan kami telah dikarunia 2 putra.
Istri saya adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semuanya wanita dan semuanya telah menikah serta dikarunia putra-putri yang relatif masih kecil, diantara saudara-saudara istri , saya cukup dekat dengan adik istri saya yang kurang lebih berumur 34 tahun namanya Siska (bukan nama sebenarnya).
Keakraban ini bermula dengan seringnya kami saling bertelepon dan makan siang bersama pada saat jam kantor (tentunya kami saling menjaga rahasia ini), dimana topik pembicaraan berkisar mengenai soal pekerjaan, rumah tangga dan juga kadangkala masalah seks masing-masing.
Perlu diketahui istri saya sangat kuno mengenai masalah seks, sedangkan Siska sangat menyukai variasi dalam hal berhubungan seks dan juga open minded kalau berbicara mengenai seks, juga kebetulan dikeluarga istri saya dia paling cantik dan sensual, sebagai ilustrasi tingginya kurang lebih 165 cm, kulit putih mulus, hidung mancung, bibir agak sedikit kelihatan basah serta ukuran dada 34 a.
Keakraban ini dimulai sejak tahun 1996 dan berlangsung cukup lama dan pada tahun 1997 sekitar Juni, pembicaraan kami lebih banyak mengarah kepada masalah rumah tangga, dimana dia cerita tentang suaminya yang jarang sekali memperlihatkan perhatian, tanggung jawab kepada dia dan anak-anak, bahkan dalam soal mencari nafkahpun Siska lebih banyak menghasilkan daripada suaminya ditambah lagi sang suami terlalu banyak mulut alias cerewet dan bertingkah polah bak orang kaya saja.
Menurut saya kehidupan ekonomi keluarga Siska memang agak prihatin walaupun tidak dapat dikatakan kekurangan, tetapi boleh dikatakan Siskalah yang membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.
Disamping itu sang suami dengan lenggang keluyuran dengan teman-temannya baik pada hari biasa maupun hari minggu dan Siska pernah mengatakan kepada saya bahwa lebih baik suaminya pergi keluar daripada di rumah, karena kalau dia dirumah pusing sekali mendengarkan kecerewetannya.
Saya menasihati dia agar sabar dan tabah menghadapi masalah ini, karena saya seringkali juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama dengannya hanya saja penekanannnya berbeda dengan kakaknya.
Istri saya seringkali ngambek yang tidak jelas sebabnya dan bilamana itu terjadi seringkali saya tidak diajak berbicara lama sekali.
Akhirnya Siska juga menceritakan keluhannya tentang masalah seks dengan suaminya, dimana sang suami selalu minta jatah naik ranjang 2-3 kali dalam semingggu, tetapi Siska dapat dikatakan hampir tidak pernah merasakan apa yang namanya orgasme/climax sejak menikah sampai sekarang, karena sang suami lebih mementingkan kuantitas hubungan seks ketibang kualitas.
Siska juga menambahkan sang suami sangat kaku dan tidak pernah mau belajar mengenai apa yang namanya foreplay, walaupun sudah sering saya pinjami xxx film, jadi prinsip suaminya langsung colok dan selesai dan hal itupun berlangsung tidak sampai 10 menit.
Siska lalu bertanya kepada saya, bagaimana hubungan saya dengan kakaknya dalam hal hubungan seks, saya katakan kakak kamu kuno sekali dan selalu ingin hubungan seks itu diselesaikan secepat mungkin, terbalik ya kata Siska.
Suatu hari Siska telepon saya memberitahukan bahwa dia harus pergi ke Bali ada penugasan dari kantornya, dia menanyakan kepada saya apakah ada rencana ke Bali juga, karena dia tahu kantor tempat saya bekerja punya juga proyek industri di Bali, pada awalnya saya agak tidak berminat untuk pergi ke Bali, soalnya memang tidak ada jadwal saya pergi ke sana. Namun dengan pertimbangan kasihan juga kalau dia seorang wanita pergi sendirian ditambah lagi ‘ kan dia adik istri saya jadi tidak akan ada apa-apa, akhirnya saya mengiyakan untuk pergi dengan Siska.
Pada hari yang ditentukan kita pergi ke Bali berangkat dari Jakarta 09.50, pada saat tiba di Bali kami langsung menuju Hotel Four Season di kawasan Jimbaran, hotel ini sangat bernuansa alam dan sangat romantis sekali lingkungannya, pada saat menuju reception desk saya langsung menanyakan reservasi atas nama saya dan petugas langsung memberikan saya 2 kunci bungalow, pada saat itu Siska bertanya kepada saya, oh dua ya kuncinya, saya bilang iya, soalnya saya takut lupa kalau berdekatan dengan wanita apalagi ini di hotel, dia menambahkan ngapain bayar mahal-mahal satu bungalow saja ‘kan kita juga saudara pasti engga akan terjadi apa-apa kok , lalu akhirnya saya membatalkan kunci yang satu lagi, jadi kita berdua share 1 bungalow.
Saat menuju bungalow kami diantar dengan buggie car (kendaraan yang sering dipakai di lapangan golf) mengingat jarak antara reception dengan bungalow agak jauh, didalam kendaraan ini saya melihat wajah Siska , ya ampun cantik sekali dan hati saya mulai bergejolak , sesekali dia melemparkan senyumnya kepada saya, pikiran saya, dasar suaminya tidak tahu diuntung sudah dapat istri cantik dan penuh perhatian masih disia-siakan.
Di dalam bungalow kami merapikan barang dan pakaian kami saya menyiapkan bahan meeting untuk besok sementara dia juga mempersiapkan bahan presentasi , pada saat saya ingin menggantungkan jas saya tanpa sengaja tangan saya menyentuh buah dadanya karena sama-sama ingin menggantungkan baju masing-masing, saya langsung bilang sorry ya Sis betul saya tidak sengaja, dia bilang udah engga apa-apa anggap aja kamu dapat rejeki…. wow wajahnya memerah tambah cantik dia.
Lalu kita nonton tv bareng filmya up close and personal, pada saat ada adegan ranjang saya bilang sama Siska wah kalo begini terus saya bisa enggak tahan nih, lalu saya berniat beranjak dari ranjang mau keluar kamar (kita nonton sambil setengah tiduran di ranjang), dia langsung bilang mau kemana sini aja, engga usah takut deh sambil menarik tangan saya lembut sekali seakan memohon agar tetap disisinya… ..selanjutnya kita cerita dan berandai-andai kalau dulu kita sudah saling ketemu…dan kalau kita berdua menikah dan sebagainya.. …
Saya memberanikan diri bicara, Sis kamu koq cantik dan anggun sih, Siska menyahut nah kan mulai keluar rayuan gombalnya, sungguh koq sih saya engga bohong, saya pegang tangannya sambil mengelusnya, oww geli banget , Andry come on nanti saya bisa lupa nih kalo kamu adalah suami kakak saya….biarin aja kata saya.
Perlahan tapi pasti tangan saya mulai merayap ke pundaknya terus membelai rambutnya tanpa disangka dia juga mulai sedikit memeluk saya sambil membelai kepala dan rambut saya…..akhirnya saya kecup keningnya dia bilang Andry kamu sungguh gentle sekali…uh indahnya kalau dulu kita bisa menikah saya bilang abis kamunya sih udah punya pacar…..berlanjut saya kecup juga bibirnya yang sensual dia juga membalas kecupan saya dengan agresif sekali dan saya memakluminya karena saya yakin dia tidak pernah diperlakukan sehalus ini….kami berciuman cukup lama dan saya dengar nada nafasnya mulai tidak beraturan, tangan saya mulai merambat ke daerah sekitar buah dadanya…dia sedikit kaget dan menarik diri walaupun mulut kami masih terus saling bertempur… ..
Kali ini saya masukkan tangan saya langsung ke balik bhnya dia menggelinjang saya mainkan putingya yang sudah mulai mengeras dan perlahan saya buka kancing bajunya dengan tangan saya yang kanan, setelah terbuka saya lepas bhnya wow betapa indah buah dadanya ukurannya kurang lebih mirip dengan istri saya namun putingnya masih berwarna merah muda mungkin karena dia tidak pernah menyusui putranya, Siska terhenyak sesaat sambil ngomong, Andry koq jadi begini….Sis saya suka ama kamu, terus dia menarik diri…saya tidak mau berhenti dan melepaskan kesempatan ini langsung saya samber lagi buah dadanya kali ini dengan menggunakan lidah saya sapu bersih buah dada beserta putingnya… .Siska hanya mendesah-desah sambil tangannya mengusap-ngusap kepala saya dan saya rasakan tubuhnya semakin menggelinjang kegelian dan keringat mulai mengucur dari badannya yang harum dan putih halus….
Lidah saya masih bermain diputingnya sambil menyedot-nyedot halus dia semakin menggelinjang dan langsung membuka baju saya pada saat itu saya juga membuka kancing roknya dan terlihat paha yang putih mulus nan merangsang, kita sekarang masing-masing tinggal ber cd saja, tangan dia mulai membelai pundak dan badan saya, sementara itu lidah saya mulai turun ke arah pangkah paha dia semakin menggelinjang, ow andry enak dan geli sekali …..
perlahan saya turunkan cdnya, dia bilang andry jangan bilang sama siapa-siapa ya terutama kakak saya….saya bilang emang saya gila kali, pake bilang-bilang kalo kita ………. setelah cdnya saya turunkan saya berusaha untuk menjilat kelentitnya yang berwarna merah menantang pada awalnya dia tidak mau, katanya saya belum pernah ……, nah sekarang saatnya kamu mulai mencoba
lidah saya langsung menari-nari di kelentitnya dia meraung keras….oohhhhhhhh
andry ………enaaaaaaaa aaakkkkkkkkkkk sekali…..saya …saya enggak pernah merasakan ini sebelumnya kamu pintar sekali sih……… ..terus saya jilat kelentit dan lubang vaginanya… ..tidak berapa lama kemudian dia menjerit…. .auuuuuuuuwwww saya keluar andry oooooooooooohhhhhhh hhenak sekali…..dia bangkit lalu menarik dengan keras cd saya ….langsung dia samber kontol saya dan dilumatnya secara hot dan agresif sekali…..oh nikmatnya… .terus terang istri saya tidak perah mau melakukan oral sex dengan saya……dia terus memainkan lidahnya dengan lincah sementara tangan saya memainkan puting dan kelentitnya. …tiba-tiba dia mengisap kontol saya keras sekali ternyata dia orgasme lagi…….. …dia lepaskan kontol saya, andry ayo dong masukin ke sini sambil menunjuk lobangnya …..perlahan saya tuntun kontol saya masuk ke memeknya…. ..dia terpejam saat kontol saya masuk ke dalam memeknya sambil dia tiduran dan mendesah-desah. …….ohhhhhhhh andry biasanya suami saya sudah selesai dan saya belum merasakan apa-apa, tapi kini saya udah dua kali keluar, kamu baru saja mulai…..waktu itu kami bercinta udah kurang lebih 30 menit sejak dari awal kita bercumbu…. ……… ……… ..
Sekarang saya angkat ke dua kakinya ke atas lalu ditekuk, sehingga penetrasi dapat lebih dalam lagi sambil saya sodok keluar masuk memeknya…. dia terpejam dan terus menggelinjang dan bertambah liar dan saya tidak pernah menyangka orang seperti Siska yang lemah lembuh ternyata bisa liar di ranjang,
dia menggelinjang terus tak keruan…… .uhhhhhhh andry saya keluar lagi…..saya angkat perlahan kontol saya dan kita berganti posisi duduk , terus dia yang kini mengontrol jalannya permainan ,…dia mendesah sambil terus menyebut ohh andry….ohhh andry dia naik turun makin lama makin kencang sambil sekali-kali menggoyangkan pantatnya… ….tangannya memegang pundak saya keras sekali..iiiiiiiiiii hhhhhhhhhhhh uuuuuuuuuhhhhhhhhhh hhhh andry saya keluar lagi ……..kamu koq kuat sekali…… .come on andry keluarin dong saya udah engga tahan nih,,,,,,,, biar aja kata saya…..saya mau bikin kamu keluar terus , kan kamu bilang sama saya , kamu engga pernah orgasme sama suami kamu sekarang saya bikin kamu orgasme terus……. .iya sih tapi ini betul-betul luar biasa andry,…… ……..ohhhhhhh hhhh betapa bahagianya saya kalau bisa setiap hari begini sama kamu……ayo jangan ngaco ah mana mungkin lagi, kata saya…
Saya bilang sekarang saya mau cobain doggy style, apa tuh katanya, ya ampun kamu engga tau, engga tuh katanya, lalu saya pandu dia untuk menungging dan perlahan saya masukkan kontol saya ke memeknya yang sudah banjir karena keluar terus, pada saat kontol saya sudah masuk sempurna mulailah saya tusuk keluar masuk dan goyangin makin lama makin kencang….. dia berteriak dan menggelinjang dan mengguncangkan tubuhnya…. ….andry. …….aaaaaaaam mmmmmmmmmpuuuuuu uuuuuuunnnn dehhhhhhhhhhhhhhhhh hhhh saya keluar lagi nih dan waktu itu saya juga udah mau keluar…… saya bilang nanti kalau saya keluar maunya di mulut Siska, ah jangan Siska belum pernah dan kayaknya jijik deh……… cobain dulu ya…..akhirnya dia mengangguk.. ……… .
Tiba saatnya saya sudah mau orgasme saya cabut kontol saya dan sembari dia jongkok saya arahkan kepala kontol saya ke mulutnya sambil tangan dia mengocok-ngocok kontol saya dengan sangat bernafsu…. ..sis…. ……… …..udah mau keluar langsung kontol saya dimasukkan ke dalam mulutnya engga lama lagi…..creetttttt tt creeeeeeeettttttttt ttt crettttttttttttttt creeeeeeeeetttttttt ttttt, penuhlah mulut dia dengan sperma saya sampai berceceran ke luar mulut dan jatuh di pipi dan buah dadanya.. dia terus menjilati kontol saya sampai semua sperma saya kering saya tanya gimana sis enak enggak rasanya dia bilang not bad……… ……… ……… ……… kita berdua tertidur sampai akhirnya kita bangun jam 21.30……. ……… ……… ………
Siska mengecup halus bibir saya…….. ..Andry, thanks a lot ………..saya benar-benar puas sama apa yang kamu berikan kepada saya, walaupun ini hanya sekali saja pernah terjadi dalam hidup saya……..

Rabu, 17 Maret 2010

Kulayani Nafsu Tante Dan Sepupuku

Aku seorang Pemuda sebut saja nama aku dimas. Aku berumur 28 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan tubuh yang sangat ideal untuk seorang laki-laki bujangan. Aku tinggal bersama Pamanku di salah satu kompleks elit di kota aku. Setiap hari aku bekerja dari pukul 07.00 sampai dengan pukul.18.00 dan setiap hari libur aku manfaatkan dengan berolah raga disekitar kompek dimana aku tinggal.
Pamanku seorang surveyer di sebuah perusahaan swasta yang setiap minggunya kadang2 keluar kota, ia mempunyai seorang istri yang menurut ukuranku cukup cantik dan seksi sebut saja namanya frida dan memiliki seorang anak gadis yang baru berumur 17 tahun yang masih duduk di kelas 2 SMP sebut saja namanya lita.
Lita memiliki tubuh yang indah untuk ukuran anak seumur dia dengan tinggi badan sekitar 160 cm dan berat badan sekitar 45kg serta memiliki dua bukit kembar yang berukuran sedang yang tercermin dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah yang ketat dan tank top yang biasa dikenakannya dan yang tidak kalah menariknya lagi ia memiliki pantat yang sangat padat dan berisi yang terlihat dari rok sekolah setinggi lutut dan rok mini yang ia kenakan .
Karena setiap hari aku sering bertemu dengan lita kadang2 aku membayangkan nikmatnya bercinta dengan lita, kadang2 aku berusaha mencuri-curi pandang saat lita mengunakan pakaian yang menggoda nafsuku, lita selalu menggunakan tank top dan rok mini setiap berada dirumah sehingga aku dan sangat bernafsu untuk mencicipinnya, tetapi nafsu birahi tersebut aku tahan karena aku sadar ia adalah keponakanku.

suatu hari Pamanku mendapat tugas keluar kota selama 1 minggu, maka aku diberikan tugas untuk menjaga istri dan anak gadisnya itu selama ia bertugas di luar kota. Suatu malam saat aku bersama frida dan lita selesai makan malam tiba2 telepon dirumahku berdering, lita langsung beranjak menghampiri telepon, tanpa sengaja saat lita berdiri dari tempat duduknya tanganku menyentuh pahanya yang putih mulus karena saat itu lita hanya menggunakan rok mini pendek tembus pandang, lita hanya tersenyum dan kesempatan itu aku manfaatkan untuk menatap pantatnya yang padat berisi dean goyangan pinggulnya yang mengoda nafsuku.
Beberapa saat kemudian lita kembali kemeja makan “ ma, setelah makan malam, lita kerumah rani dulu, yach “ kata lita pada ibunya “ kan udah malam lit, ada apa sih? “, “ apa gak bisa besok lagi “ kata mamanya “ gak bisa ma, lagian Cuma sebentar kok “ jawab lita, “ ya, udah, tapi janji yach Cuma sebentar ! “ kata mamanya lagi, lita hanya mengangguk, setelah selesai makan malam lita berpamitan pada mamanya untuk pergi kerumah rani teman sekolahnya di satu kompeks, sedangkan aku menuju lantai atas tempat dimana biasa aku bersantai menikmati sebatang rokok sambil mendengarkan musik atau menonton tv.
tanpa aku sangka-sangka frida menghampiriku sambil membawakan segelas susu coklat hangat, aku terkejut “ ohhh….m’ban “ ia tersenyum manis padaku apalagi saat itu ia hanya menggunakan rok dan kaos putih transparan, “ ini m’bak buatkan susu coklat buat kamu “ katanya sambil meletakkan secangkir susu coklat dimeja “ trima kasih, bak “ kataku sambil memperbaiki posisi dudukku, “ boleh, m’bak temani “ katanya padaku “ silahkan m’bak “jawabku kemudian ia duduk tepat didepanku sambil duduk ia menyilangkan kakinya dipahanya dan tampa olehku pahanya yang mulus yang membuat nafsu aku bergejolak

“ dimas, kamu udah punya pacar ?”, tanyanya padaku
“ belum m’bak, emang kenapa?” , “m’bak mo nyariin buat saya? “ tanyaku lagi
Ia tidak menjawab hanya tersenyum “ dimas maaf ya, “ katanya sambil tertunduk malu
Aku terheran “maaf, kenapa ‘bak? “ tanyaku, dengan malu-malu ia berkata “m’bak suka memperhatikan kamu kalo lagi olah raga “, “ badan kamu bagus, m’bak suka sekali “ gantian aku yang kikuk, “ terima kasih, m’bak “. Ia berdiri dan dan berjalan menghampiriku “boleh m’bak duduk disamping kamu” tanyanya padaku, aku mengangguk dan menggeser dudukku, frida duduk disampingku tercium oleh ku wangi parpum yang menggoda nafsuku sehingga membuatku penasaran ingin melihat tubuh frida dari dekat, “m’bak kalo lita datang gimana ?” tanyaku, “gak pa2, kamukan masih saudara “ katanya sambil menyenderkan bahunya didadaku, aku biarkan itu terjadi malah aku beranikan diri untuk mendekapnya dan merapatkannya didadaku.
Kami ngobrol dengan santai layaknya dua sejoli yang sedang memadu kasih tapi jantungku semakin berdegup dengan kencangnya karena aku sedari tadi memandangi paha mulus m’bak frida ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik kaos putih transparannya, tanpa sengaja aku menyentuh pahanya yang putih mulus itu karena tertiup angin dan membuat diriku semakin salah tingkah. M’bak frida diam saja membuat aku semakin berani mengelus paha mulusnya itu dengan perasaan takut perlahan-lahan aku telusuri paha mulusnya dengan tangan kananku, m’bak frida gak marah maka aku semakin berani aku coba menyelusupkan tanganku keselangkangannya membuat nafsuku semakin bergejolak “Ooo…sSsss “ hanya suara itu yang aku dengar keluar dari mulutnya aku beranikan diri untuk mencium telinga dan tengkuknya, ia menggelinjang kegelian, aku robah posisi dudukku sehingga berhadapan dengannya maka dengan leluasa aku bisa menggerayangi tubuh mulus m’bak frida, “ dimas, lakukan apa yang mau kamu lakukan “ katanya “m’bak gak akan marah kok “ katanya lagi, maka aku manfaatkan kesempatan ini untuk segera menikmati tubuh m’bak frida dengan penuh nafsu tangan kiri aku telah menyusup kedalam kaos putih transparannya ternyata ia tidak menggunakan BH dan dengan sigapnya tangan aku semakin leluasa ber gerilya menyusup kebukit kembarnya tapi tiba2 m’bak frida mendorongku kemudian ia menarikku menuju ruang baca. Sesampai disana semerta merta ia menyandarkanku ditempok dan dengan penuh nafsu ia membuka celanaku dan tanpa ragu ia mengulum, menghisap dan mengocok penisku dengan penuh nafsu setelah m’bak frida puas menikmati penisku ia, mebuka kaos yang dikenakannya kemudian ia mebiarkan tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang membuat riska kegelian dan terlihat pentil bukit kembarnya telah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata "Terusss.. nikmattttt.. dim.......... ahh.. ahhhh...." Dan itu membuat aku semakin bernafsu dan tanpa membuang kesempatan aku singkapkan rok mini yang digunakan m’bak frida dan dengan penuh nafsu aku buka celana dalam yang dipakaiannya ternyata ia sudah basah Dan aku arahkan penisku yang sudah menegang ke vaginanya "Terusss.. nikmattttt.. dimas ……terus ahh.. ahhhh...." aku tekan penisku semakin cepat sambil meremas-remas bokongnya yang padat dan berisi "Ahh.. terusss dim... terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh..." hanya kalimat itu yang keluar dari mulut m’bak frida aku pun makin menggencagkan seranganku Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu keluar dari mulut Riska."Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. hhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh.." riska mengalami orgasme berbarengan dengan itu Hp m’bak frida berbunyi kami berdua terkejut bergegas ia merapikan pakaiannya dan tidak lupa ia memberikan ciuman mesra dibibirku “ nanti, kita lanjutkan ya “ katanya sambil berlalu, ternyata yang menelpon adalah mas Niko pamanku.

Yang Mungkin Mirip

Rima Siswi SMP Pecah Perawan

Rima siswi SMP akhirnya merasakan betapa nikmatnya sex itu. Ia juga terlena akan betapa mantapnya di entot dari belakang -- disodomi---. Bahkan pada pengalaman pertamanya, saat ia harus kehilangan keperawanan, ia tak hanya mendapat jackpot ngentot di semua lobang yang dimiliki, tapi juga sekaligus 2 lobangnya dimasuki kontol pacar Rima dan kawannya.

"Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino.


Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.

Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.

Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.

"Rim .kamu sayang aku enggak?"tanyanya padaku. "Eh..emang kenapa, Din ?"kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi "Aku pengen kayak gitu ."kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding ."Rima?"kata Dino lagi. "Eh enggak ah enggak mau malu ."kataku. "Malu sama siapa?"kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. "Malu sama Agus dan Anggi tuh "kataku. "Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih "kata Dino. "Ah..jangan ah "kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini ."Buka Bhnya, ya sayang "pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus "Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa"kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku "Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti ."kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, mereka sekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila "Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih "pinta Dino. "Jangan Din takut ."kataku. "Takut apa sayang?"kata Dino. "Takut hamil "kataku. "Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah "katanya.



Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku"Ah..sakit, pelan-pelan, Din.."teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . "Din, isep dong punyaku "pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. "Ah..enggak ah "kataku menolak. "Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh "pinta Dino memelas.



Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. "Ayo dong Rima sayang "pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal "Hisap dong sayang seperti kamu makan permen "Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. "Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan .." erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak"Aduuh sakit Din pelan-pelan dong " Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku ."Ahhh perih Din "kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. "Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok "katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali "Terus Din Terus ahhhh ah .enak ."kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati ."Din ah.ah .aku aku ."entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa "Keluarkan saja sayang kamu mau keluar ."kata Dino. "Ahh iya Din aku mau keluar .."tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .



Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. "Satu nol, sayang"kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa "Kenapa dicopot Din.."tanyaku. "Kita coba doggy style, sayang "jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? "Mau ngapain Din "tanyaku penasaran ."Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang "jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku "Aduuuh sakit Din "kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. "Tenang sayang nanti juga enggak sakit "jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku "Aduuuhh sakiiiitt "kataku lagi. "Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang "kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. "Kamu sudah sering disodomi, Nggi?"tanyaku. "Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo.."kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.

Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku ."Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi "kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. "Pelan-pelan, Din masih sakit "pintaku pada Dino. "Iya sayang enak nih sempit"katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat "Anggi ah .enak "kataku. "Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat"kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat ."Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus "kata Anggi. "Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih"jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. "Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok "pinta Anggi. "Ah..jangan deh "kataku."Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok"kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. "Jaang "kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.



Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. "Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu "katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino ."Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa ."kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.



"Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa "katanya. "Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?"kataku balik bertanya. "Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang "kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. "Janji ya sayang "katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. "Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?"tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata enak dan nikmat.

Kakakku dan pengertiannya

Suatu sore yang sedikit mendung.

Di sebuah kamar kos yang terlihat cukup lebar, seorang gadis cantik nampak sedang terduduk di atas ranjang. Tangan kanannya nampak sedang meraba-raba vaginanya sendiri yang permukaannya tertutupi oleh bulu-bulu tipis berwarna hitam. Memang saat ini bagian bawah tubuh gadis tersebut tidak tertutup apapun lagi, karena celana pendek coklat maupun celana dalam putih polos yang semula dikenakannya kini tergeletak di sampingnya. Sedangkan tangan kiri gadis tersebut juga terlihat sibuk memilin-milin sendiri puting payudara kirinya. Tubuh atas gadis tersebut memang saat ini masih terbalut kaos ketat berwarna kuning, namun posisi bra putih yang dikenakakannya kini sudah bergeser dari posisinya semula.
Gadis cantik itu bernama Reisha. Ia berumur 19 tahun dan baru saja menginjak semester 3 di salah satu perguruan tinggi yang cukup bonafit di kota tersebut. Saat ini Reisha memang sedang dilanda birahi karena memang sebentar lagi dirinya akan mendekati masa menstruasi. Masa-masa seperti ini bagi seorang gadis seperti Reisha memang menjadi saat dimana libido sedang tinggi-tingginya. Sebagai seorang jomblo, tentunya Reisha tidak memiliki pasangan yang bisa ia ajak menyalurkan hasrat birahinya. Maka dari itu masturbasi pun menjadi satu-satunya cara yang paling efektif sebagai penyaluran birahinya saat ini.

Kedua mata Reisha nampak terpejam mencoba untuk menghayati rabaan demi rabaan yang ia lakukan sendiri pada tubuhnya. Sesekali desahan kecil terdengar dari mulut gadis cantik tersebut, ketika rabaannya menyentuh puting dan klitorisnya sendiri. Namun ketika semua usahanya ini hampir memperoleh” hasil”, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di depan pintu kamar kos Reisha.

“Tok… tok… tok…!”.

“Sial!”, runtuk Reisha di dalam hati. “Kenapa mesti di saat seperti ini ada tamu yang datang ke kosannya, benar-benar sial!”, runtuk gadis itu lagi.

“Tok… tok… tok…! Sha…!!”, suara ketokan di pintu kenbali terdengar, kini ditambah dengan suara teriakan seorang gadis.

“Sebentar…!”, teriak Reisha.

Dengan segera gadis cantik tersebut mengancingkan kembali kaitan branya dan mengenakan celana dalamnya.

“Ya, sebentar!”, teriak Reisha lagi sambil merapikan posisi celana pendek dan kaosnya.

Setelah merapikan pakaian dan sedikit mengusap-usap wajahnya di depan cermin yang terlihat sedikit memerah akibat menahan nafsu, gadis itu pun kemudian membuka pintu.

“Haii… lama amat sih bukanya?”, di depan pintu berdiri seorang gadis yang tak kalah cantik jika dibandingkan dengan Reisha. Gadis itu seumuran dengan Reisha dan merupakan temen satu kampusnya. Gadis itu bernama Shelvi.

“Eh iya, sorry tadi lagi di kamar mandi sih”, Reisha mencoba menutupi aktifitas yang tadi ia lakukan di dalam kamar.

Ternyata Shelvi tidak sendiri. Di belakangnya berdiri seorang laki-laki berperawakan tinggi dan berwajah tampan. Rambut laki-laki itu tercukur rapi. Dari penampilannya terlihat ia cukup perlente. Mungkin ia adalah pacar Shelvi, pikir Reisha dalam hati.

“O iya, ini Rico cowok gue”, Shelvi memperkenalkan laki-laki yang berada di belakangnya tersebut.

“Rico”, laki-laki itu kemudian menyodorkan tangan kanannya.

Reisha pun membalasnya, “Reisha”. Kedua tangan mereka pun saling berjabatan tangan.

“Kok tumben nih? Ada apa Vi?”, tanya Reisha kepada sahabatnya.

“Gue mau ngomong bentar ama lu dong”.

Reisha mengerutkan keningnya.

“Ric, lu tunggu di sini aja dulu ya”, Shelvi berucap ke arah laki-laki tersebut. Laki-laki itu pun hanya mengangguk.

Lalu Shelvi menarik tangan Reisha untuk masuk ke dalam kamar kosnya. Di dalam mereka duduk di atas ranjang.

“Ada apa sih Vi?”, Reisha kembali mengulangi pertanyaannya.

Shelvi menetakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, menandakan agar Reisha menurunkan volume suaranya. Ia pun kemudian berbisik, “Gini Sha, gue mau pinjem kamar lu bentar dong”.

“Ah? Buat apa?”, bisik Reisha penuh kecurigaan.

“Gue mau gituan ama cowok gue”, Shelvi berkata sambil memberikan isyarat tangan dengan memasukkan ibu jarinya diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Reisha benar-benar tersentak melihat isyarat tangan sahabatnya tersebut. Tanda tersebut sering ia lihat setiap kali Shelvi ingin menyamarkan kata “making love”. Bukan tanda itu yang mengejutkan Reisha, karena ia tahu benar kalau memang sahabatnya ini sudah sering melakukan perbuatan terlarang tersebut dengan pacar-pacarnya. Yang membuatnya terkejut adalah kenapa ia memilih kamar kosnya ini untuk berbuat mesum.

“Gila lu ya? Nggak boleh!”, bentak Reisha sambil tetap berbisik.

“Please Sha, gue udah nggak tahan nih, memiaw gue udah basah banget”.

“Ngapain lu nggak cari hotel aja?”.

“Nggak sempet, ntar lagi cowok gue musti ke bandara, ini juga sama sekali nggak direncanain kok tiba-tiba dateng gitu aja waktu dia grepein gue di bioskop”.

“Aduh gimana ya?”, sebenarnya Reisha ingin mengatakan tidak, namun melihat ekspresi wajah Shelvi yang begitu memelas ia pun menjadi bingung harus memberi jawaban apa.

“Please Sha, cowok gue cuma sehari ini aja bisa transit di sini, ntar malem dia musti keluar kota lagi jadi waktu gue ama dia cuma bentar banget nih”.